Kenapa Rambut Gatal Setelah Keramas

Kenapa Rambut Gatal Setelah Keramas

Tak perlu khawatir jika merasakan kulit kepala gatal setelah keramas. Kondisi ini dapat diatasi dengan cara mudah. Tentu saja Sahabat Fimela harus mencuci rambut dan membilasnya hingga bersih, sehingga tidak ada busa atau deterjen yang menempel pada kulit kepala. Usahakan untuk rutin keramas seminggu 3 kali.

Untuk mengatasi kulit kepala yang gatal dan meradang, kamu bisa menggunakan cara alami dengan tea tree oil. Walaupun biasanya tea tree oil digunakan untuk menghilangkan jerawat, tetapi minyak alami ini juga bisa mengatasi gatal pada kulit kepala. Caranya cukup sampurkan 3 tetes tea tee oil pada air, kemudian balurkan di seluruh kulit kepala pada malam hari. Bilas sampai bersih pada esok harinya.

Jika kulit kepala sangat sensitif, sebaiknya hindari menggunakan produk perawatan rambut yang mengandung bahan kimia. Kamu juga harus rutin menyisir rambut untuk menghilangkan kotoran yang menempel di rambut. Kalau kulit kepala terus menerus gatal dan tidak segera sembuh, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dermatitis Kontak Alergi

Penyebab kepala gatal tapi tidak ada kutu dan ketombe adalah dermatitis kontak alergi. Kondisi ini dapat terjadi akibat pemakaian cat rambut, sampo, atau produk rambut lainnya.

Reaksi alergi biasanya akan sembuh dengan sendirinya jika sudah menghindari pemicunya (alergen). Jika reaksi terus berlangsung, sebaiknya penderita berkonsultasi ke dokter spesialis kulit.

Tinea capitis adalah infeksi jamur yang dikenal sebagai kurap atau ringworm. Infeksi jamur ini berbeda dengan ketombe biasa.

Penyakit ini dapat menginfeksi hingga ke dalam folikel rambut, sehingga menyebabkan pulau-pulau bulat yang botak, serta dapat membesar seiring dengan waktu.

Kulit kepala juga bisa mengalami kemerahan, meninggi, serta terdapat bintik-bintik hitam. Penderita juga akan mengalami kulit kepala gatal.

Kutu rambut sering dikaitkan dengan kebersihan yang kurang. Padahal, faktanya kutu rambut menyenangi lingkungan yang bersih. Kondisi ini tak hanya menyerang anak usia sekolah, setiap orang pun ternyata berisiko.

Jika diperhatikan baik-baik, telur kutu menempel pada masing-masih helai rambut. Penampakannya mirip ketombe, tetapi tak mudah dibuang karena telur tersebut menempel pada rambut.

Artikel Lainnya: Tips Alami Mengatasi Kulit Kepala Kering, Coba, Yuk!

Rajin Keramas tapi Kepala Sering Gatal? Ini Penyebabnya

Selasa, 28 Mei 2019 – 12:50 WIB

jpnn.com - Rambut sehat dan indah juga harus didukung dengan kulit kepala yang sehat. Apakah Anda sering mengeluhkan gatal-gatal di kepala padahal sudah rajin keramas? Jika ya, Anda pasti bertanya-tanya apa yang jadi penyebabnya.

Gatal di kepala bisa bikin tak nyaman, apalagi jika dilakukan di depan banyak orang. Perlu diketahui, rajin mencuci rambut tidak menjamin kepala bebas gatal.

Beberapa penyebab yang membuat kepala jadi gatal antara lain:

Ketombe adalah penyebab paling sering gatal di kulit kepala. Jika kulit kepala kering dan gatal, serta terlihat serpihan putih seperti kerak di rambut atau di bahu, kemungkinan besar Anda memiliki ketombe.

Normalnya, terdapat jamur yang hidup di kulit kepala dan di kulit bagian tubuh lainnya yang berambut. Namun, jika jamur terlalu banyak, tubuh akan memberikan respons peradangan, sehingga menyebabnya gatal dan terjadinya ketombe.

Pada kasus yang ringan, ketombe dapat diatasi dengan menggunakan sampo yang mengandung selenium atau zinc pyrithione. Keduanya bisa membantu mengendalikan produksi jamur.

Namun, pada kasus yang lebih berat, Anda mungkin perlu berobat ke dokter spesialis kulit untuk mendapatkan perawatan yang sesuai. Misalnya dengan obat antiradang, antijamur dalam bentuk sampo atau krim, dan lain-lain.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tinea capitis adalah infeksi jamur yang dikenal sebagai kurap atau ringworm. Infeksi jamur ini berbeda dengan ketombe biasa.

Penyakit ini dapat menginfeksi hingga ke dalam folikel rambut, sehingga menyebabkan pulau-pulau bulat yang botak, serta dapat membesar seiring dengan waktu.

Kulit kepala juga bisa mengalami kemerahan, meninggi, serta terdapat bintik-bintik hitam. Penderita juga akan mengalami kulit kepala gatal.

Kutu rambut sering dikaitkan dengan kebersihan yang kurang. Padahal, faktanya kutu rambut menyenangi lingkungan yang bersih. Kondisi ini tak hanya menyerang anak usia sekolah, setiap orang pun ternyata berisiko.

Jika diperhatikan baik-baik, telur kutu menempel pada masing-masih helai rambut. Penampakannya mirip ketombe, tetapi tak mudah dibuang karena telur tersebut menempel pada rambut.

Artikel Lainnya: Tips Alami Mengatasi Kulit Kepala Kering, Coba, Yuk!

Dermatitis Kontak Alergi

Penyebab kepala gatal tapi tidak ada kutu dan ketombe adalah dermatitis kontak alergi. Kondisi ini dapat terjadi akibat pemakaian cat rambut, sampo, atau produk rambut lainnya.

Reaksi alergi biasanya akan sembuh dengan sendirinya jika sudah menghindari pemicunya (alergen). Jika reaksi terus berlangsung, sebaiknya penderita berkonsultasi ke dokter spesialis kulit.

Tangerang (ANTARA) - Kegiatan keramas semestinya berlangsung tiga hingga lima menit agar tidak terdapat sisa partikel yang menyebabkan kulit kepala gatal, demikian disampaikan pakar perawatan kulit PT Paragon Technology & Innovation Meti Fatmawati di Tangerang, Senin.

"Jika keramas terlalu lama, banyak partikel yang dapat mengendap di rambut. Jika partikel itu terlalu lama bertahan di rambut, justru rambut akan lepek." kata Meti.

Meti juga menyarankan frekuensi keramas disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing rambut orang. Begitupula, pemijatan lembut untuk menguatkan akar rambut.

Baca juga: Berapa kali dalam seminggu harus keramas? ini kata ahli

Pembilasan rambut, lanjut Meti, perlu dipastikan secara menyeluruh agar busa sampo tidak tertinggal di rambut. Busa sampo menyebabkan rambut lepek dan kulit kepala terasa gatal.

"Selepas keramas, pembilasan harus sempurna. Jadi, penyebab rambut lepek atau kadang ada putih-putih itu berasal dari residu atau busa sampo yang belum dibilas. Sisa busa itu menumpuk dan menyebabkan gatal," kata Meti.

"Kadang pakai sampo beberapa hari masih ada putih-putih. Itu belum tentu ketombe. Pembentukan ketombe enggak terjadi secara cepat. Jadi, pastikan busa ketika keramas tidak ada lagi di rambut," ujarnya.

Baca juga: Busa sampo sedikit saat keramas? ini sebabnya

Pewarta: Lia Wanadriani SantosaEditor: Imam Santoso Copyright © ANTARA 2019

Tinea capitis adalah infeksi jamur yang dikenal sebagai kurap atau ringworm. Infeksi jamur ini berbeda dengan ketombe biasa.

Penyakit ini dapat menginfeksi hingga ke dalam folikel rambut, sehingga menyebabkan pulau-pulau bulat yang botak, serta dapat membesar seiring dengan waktu.

Kulit kepala juga bisa mengalami kemerahan, meninggi, serta terdapat bintik-bintik hitam. Penderita juga akan mengalami kulit kepala gatal.

Kutu rambut sering dikaitkan dengan kebersihan yang kurang. Padahal, faktanya kutu rambut menyenangi lingkungan yang bersih. Kondisi ini tak hanya menyerang anak usia sekolah, setiap orang pun ternyata berisiko.

Jika diperhatikan baik-baik, telur kutu menempel pada masing-masih helai rambut. Penampakannya mirip ketombe, tetapi tak mudah dibuang karena telur tersebut menempel pada rambut.

Artikel Lainnya: Tips Alami Mengatasi Kulit Kepala Kering, Coba, Yuk!

Dermatitis Kontak Alergi

Penyebab kepala gatal tapi tidak ada kutu dan ketombe adalah dermatitis kontak alergi. Kondisi ini dapat terjadi akibat pemakaian cat rambut, sampo, atau produk rambut lainnya.

Reaksi alergi biasanya akan sembuh dengan sendirinya jika sudah menghindari pemicunya (alergen). Jika reaksi terus berlangsung, sebaiknya penderita berkonsultasi ke dokter spesialis kulit.

Cuka sari apel mengandung zat alami asam asetat. Zat ini bisa membantu mengurangi rasa gatal pada kulit kepala. Sifat anti mikrobanya dapat menghilangkan bakteri atau jamur yang bisa menyebabkan rasa gatal. Sifat anti-inflamasi cuka apel juga dapat membantu eksfoliasi kulit kepala.

Campurkan satu sendok cuka sari apel dengan dua sendok air, dan oleskan langsung ke kulit kepala. Biarkan selama lima menit sebelum mencucinya dengan sampo lembut. Namun, penting untuk tidak mengaplikasikan cuka sari apel pada permukaan kulit yang iritasi karena bisa menimbulkan rasa terbakar.

Bahan alami untuk atasi kulit kepala gatal selanjutnya adalah alpukat. Alpukat mengandung asam lemak tak jenuh tunggal dan asam lemak tak jenuh ganda yang bisa melembabkan dan melindungi kulit kepala.

Alpukat dapat membantu merawat kulit kepala yang kering. Anda bisa menggunakan buah alpukat segar sebagai masker rambut atau mengaplikasikan minyak alpukat ke kulit kepala.