Jumlah Suara Untuk 1 Kursi Dprd Provinsi

Jumlah Suara Untuk 1 Kursi Dprd Provinsi

Jumlah Total Suara Gerindra di DPR RI Pemilu 2019 Seluruh Indonesia

Data Versi: 19 Dec 2019 00:00:04 Progress: 804.583 dari 813.336 TPS (98.92382%)

Kontributor: Balqis FallahndaPenulis: Balqis FallahndaEditor: Alexander Haryanto

Jakarta, SatukanIndonesia.Com – Peta Dapil dan Alokasi Kursi DPRD pada pemilu 2024 dari Provinsi DKI Jakarta berdasarkan peraturan KPU NO.6 Tahun 2023.

Semarang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah menetapkan jumlah perolehan kursi dan calon terpilih anggota DPRD Provinsi Jateng hasil Pemilu 2019.

Ia menyebutkan jumlah kursi di DPRD Jateng mengalami peningkatan dibanding periode sebelumnya. Pada periode 2014-2019 tercatat 100 kursi, sedangkan pada periode 2019-2024 naik menjadi 120 kursi.

Dari jumlah perolehan kursi DPRD Jateng itu, lanjut dia, PDI Perjuangan mendominasi 42 dari total 120 kursi.

"Posisi pertama PDIP mendapat 42 kursi, PKB 20 kursi, Gerindra 13 kursi, Golkar 12 kursi, PKS 10 kursi, PPP 9 kursi, PAN 6 kursi, Demokrat 5 kursi, dan NasDem 3 kursi," ujarnya.

Setelah penetapan perolehan kursi dan calon terpilih anggota DPRD Provinsi Jateng, KPU Jateng akan mengirimkan ke Menteri Dalam Negeri melalui gubernur.

Sekretaris DPRD Provinsi Jateng Urip Sihabuddin saat dihubungi terpisah mengatakan bahwa pelantikan 120 calon anggota terpilih periode 2019-2024 dijadwalkan pada 3 September 2019 di ruang paripurna gedung DPRD Jateng.

"Saat ini kami mulai melakukan berbagai persiapan menjelang pelantikan anggota DPRD Jateng pada awal September mendatang.Insya Allah semua lancar," ujarnya.

Pewarta: Wisnu Adhi NugrohoEditor: Eddy K Sinoel Copyright © ANTARA 2019

Badan Pusat Statistik Provinsi MalukuJl. Wolter Monginsidi – Passo

Telp : (0911) 361320 Email : [email protected]

tirto.id - Gerindra adalah salah satu partai politik yang akan ikut berkompetisi dalam Pemilu 2024. Berdasarkan hasil undi nomor urut yang diselenggarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 14 Desember 2022, Gerindra menempati nomor urut 2 pada Pemilu 2024.

Di Pemilu Legislatif (Pileg) 2019, Gerindra berhasil mendulang suara sebanyak 12,51 persen atau meraih posisi suara terbanyak kedua di tingkat nasional. Sehingga, Gerindra berhak menempati 78 kursi di DPR RI.

Namun, perolehan Gerindra masih belum cukup memenuhi persentase ambang batas untuk mengusung calon presiden secara mandiri.

Pasalnya, syarat ambang batas atau presidential threshold partai yang ingin mengusung calon presiden harus memiliki setidaknya 115 kursi di DPR, atau 20 persen dari jumlah parlemen.

Aturan mengenai ambang batas calon presiden itu ada dalam Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Berikut isi peraturan tersebut:

"Pasangan Calon diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada Pemilu anggota DPR sebelumnya.”

Oleh karena itu, Gerindra telah melakukan manuver politik dengan berkoalisi bersama PKB. Koalisi Gerindra dan PKB disebut dengan Koalisi Kebangsaan Indonesia Raya.

PKB memiliki 58 kursi di DPR RI. Sehingga, bila digabung, total persentase kursi milik koalisi Kebangsaan Indonesia Raya adalah 136 kursi. Jumlah yang lebih dari cukup untuk mengusulkan nama calon presiden.

Namun, hingga saat ini Gerindra dan PKB belum mengumumkan nama jagoan mereka di Pemilu 2024 mendatang, selain Prabowo Subianto.

Rekam Jejak Partai Gerindra Selama Ikut Pemilu

Gerindra adalah partai politik yang didirikan pada tahun 2008. Gerindra resmi memasuki pertarungan politik pertamanya pada Pemilu 2009.

Pada Pemilu 2009, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju sebagai wakil presiden berpasangan dengan Megawati, namun kalah melawan pasangan SBY-Budiono yang menang jauh karena meraih suara hingga 60,80 persen.

Gerindra pada Pileg tahun 2009 berhasil mengantongi 4,46 persen suara nasional. Sehingga, kadernya berhak menduduki 26 kursi di DPR RI.

Pada Pemilu keduanya di tahun 2014, Gerindra berhasil meraih suara nasional sebanyak 11,81 persen, wakil Gerindra di DPR RI meningkat pesat dibandingkan periode sebelumnya menjadi 73 kursi.

Meski demikian, pada tahun 2014, Gerindra yang mengusung Prabowo sebagai capres berpasangan dengan Hatta Rajasa lagi-lagi belum berhasil menempati kursi nomor satu di Indonesia.

Keduanya hanya mendapati perolehan suara sebanyak 46,85 persen, kalah dengan Jokowi dan Jusuf Kalla yang berhasil mengantongi 53,13 suara.