Metamorfosis Tidak Sempurna Terjadi Pada Jangkrik Karena

Metamorfosis Tidak Sempurna Terjadi Pada Jangkrik Karena

Pengertian Metamorfosis

Metamorfosis adalah perubahan biologis yang terjadi pada hewan selama masa pertumbuhan. Proses metamorfosis ini baru akan berhenti ketika para hewan tersebut sudah memasuki usia dewasa. Istilah metamorfosis sendiri berasal dari bahasa Yunani, dan merupakan gabungan dari tiga kata yakni, Meta yang memiliki arti setelah. Kata Morphe yang berarti bentuk, dan terakhir kata Osis yang berarti bagian dari.

Berbeda dengan kebanyakan hewan lain, hewan yang mengalami metamorfosis tidak hanya tumbuh jadi lebih besar, namun juga mengalami perubahan bentuk tubuh yang drastis. Tidak jarang selama proses metamorfosis ini, hewan tersebut menumbuhkan organ tubuh baru yang membuat penampilannya jadi sangat berbeda dari sebelumnya.

Kupu-kupu misalnya, sebelum memiliki dua sayap yang indah, kupu-kupu hanyalah ulat biasa yang merayap dari satu daun ke daun lain. Namun setelah melakukan metamorfosis, mereka tidak lagi menjadi ulat, mereka bukan hanya memiliki kaki-kaki kecil, tetapi juga dua sayap bercorak indah yang membuat penampilannya jadi sangat berbeda dari sebelum metamorfosis.

Mengingat perubahannya yang sangat drastis, tentu saja proses metamorfosis ini tidak selesai dalam waktu satu malam saja. Sebelum berubah, para hewan yang melakukan metamorfosis harus melewati beberapa tahapan. Ada tahapan apa aja?

Proses Metamorfosis Pada Lebah Madu

Fase pertama lebah adalah telur dari lebah betina, yakni ratu lebah yang bertelur. Telur ini kemudian akan diletakan oleh lebah betina di sarang yang sudah dibuat terlebih dahulu oleh lebah jantan. Satu sarang ini hanya akan diisi oleh satu telur saja.

Dalam fase telur lebah betina akan membaginya menjadi 3 kelas, yakni lebah pekerja, lebah prajurit, dan calon ratu lebah. Kemudian telur-telur tersebut akan diletakan pada sarang lebah yang berbeda-beda. Untuk berubah dari telur menjadi larva, metamorfosis lebah hanya membutuhkan waktu 3 hari.

Setelah telur menetas maka memasuki fase larva yang masih berada di sel sarang dalam bentuk meringkuk yang kemudian akan melalui 5 kali fase ganti kulit. Dalam fase ini larva lebah bisa makan sampai lebih dari 1000 kali dalam sehari. Setelah sel larva lebah ditutup maka lebah akan memasuki fase metamorfosis menjadi pupa.

Setelah menjadi pupa maka lebah akan memasuki fase metamorfosis yang lama, yakni 12 hari di dalam sarangnya. Dalam fase ini akan terjadi pertumbuhan bentuk tubuh dan organ-organ yang berkembang semakin sempurna. Organ yang mulai terbentuk adalah mata, kaki, dan sayap. Selain itu akan tumbuh pula bulu-bulu halus yang ada di tubuh lebah dewasa.

Fase terakhir pupa lebah akan memakan lilin yang menutup sarangnya dan keluar sebagai lebah dewasa. Setelah berhasil keluar maka lebah dewasa akan menjalankan tugas sesuai kelasnya yang telah ditentukan oleh ratu lebah sebelumnya saat masih telur. Contohnya lebah pekerja akan mencari makan dan membangun sarang, lebah prajurit akan menjaga sarang, dan ratu lebah memimpin koloni.

Source : bobo.grid.id

Pertama lalat akan memasuki fase telur yang dihasilkan dari proses perkawinan lalat jantan dan betina. Telur merupakan hasil pembuahan dari perubahan spermatozoa yang berhasil pada lalat. Selanjutnya lalat betina akan meletakkan telur-telurnya di tempat kotor seperti sampah, bangkai binatang, hingga kotoran-kotoran. Di tempat kotor itulah sumber makanan untuk telur yang sudah menetas menjadi larva nantinya.

Setelah telur berhasil menetas, maka berubah menjadi larva atau biasa kita kenal dengan belatung. Bentuknya memang menjijikan seperti ulat kecil yang bergerak-gerak memakan kotoran disekitarnya. Larva ini kemudian akan melewati fase ganti kulit beberapa kali hingga kulitnya berubah menjadi keras.

Kemudian larva akan memasuki fase ganti kulit terakhir dan mencari tempat perlindungan yang jauh dari pemangsa atau predator yang bisa membunuhnya. Setelah itu larva akan berubah menjadi pupa dalam waktu 2 hari.

Setelah larva berhasil hidup maka akn berubah menjadi pupa yang bertapa di tempat gelap dan terhindar dari sinar matahari secara langsung. Pupa ini kemudian akan menjadi semakin keras dan berwarna kecoklatan, maka bentuk tubuhnya pun semakin berubah. Fase ini akan dijalani selama seminggu hingga lalat siap memiliki sayap dan membelah terbang menjadi imago.

Fase metamorfosis yang terakhir adalah berubah menjadi imago yang berhasil keluar dari pupa dan terbang mencari makan. Fase menjadi lalat dewasa biasanya terjadi dalam 21 hari. Kemudian imago betina akan kembali dibuahi lalat jantan dan menghasilkan telur lalat kembali.

Proses Metamorfosis Pada Katak

Fase metamorfosis katak dimulai dari telur dimana sel telur tersebut akan berubah menjadi zigot setelah terjadi pembuahan spermatozoid dan sel telur. Setelah pembuahan tersebut maka katak betina akan mengeluarkan telur-telurnya ke tempat yang aman dari pemangsa. Katak betina juga akan terus memantau dan mengontrol perkembangan sel-sel telurnya tersebut.

Setelah telur berhasil menetas, maka akan tampak larva katak atau biasa disebut pula dengan istilah kecebong. Pada fase kecebong ini belum memiliki organ tubuh yang sempurna seperti katak dewasa.

c. Kecebong Berkaki Dua

Setelah fase kecebong, maka akan berubah menjadi kecebong yang memiliki dua kaki dengan bentuk ekor yang panjang seperti bentuk sebelumnya. Fase kecebong berkaki dua masih harus tinggal dan berkembang di dalam air.

d. Kecebong Berkaki Besar

Setelah kecebong berkaki dua dalam ukuran kecil maka akan berkembang kakinya menjadi lebih besar. Bahkan kita sudah bisa melihat lipatan pada kaki kecebong. Selain itu juga sudah mulai tampak perkembangan pada du kaki pada bagian depan. Dalam fase metamorfosis ini kecebong masih memiliki ekor panjang dan masih harus berada di dalam air.

d. Kecebong dengan Dua Kaki Depan

Setelah itu kecebong akan masuk fase perkembangan yang sudah menampakan dua kaki depan yang membesar. Pada fase ini kecebong sudah hampir terlihat seperti katak dewasa, namun namun masih memiliki ekor lumayan panjang, tetapi tidak sepanjang sebelumnya.

Katak muda ini masih harus hidup di air dan belum bisa tinggal terlalu lama di daratan sebelum ekornya menghilang.

e. Ekor Kecebong Memendek

Pada fase ini sudah menuju katak dewasa, sehingga ekornya sudah semakin memendek. Fase ini menunjukan katak muda sudah siap untuk berlama-lama di daratan seperti halnya yang dibahas di dalam buku Seri Metamorphosis: Katak yang juga dilengkapi dengan ilustrasi tersembunyi menarik!

Fase metamorfosis yang terakhir adalah berubah menjadi katak dewasa setelah melewati fase kecebong sampai ekornya menghilang. Setelah menjadi katak dewasa maka hewan ini sudah bisa hidup lama di daratan karena mereka adalah hewan amfibia yang bisa hidup di dua alam, yakni darat dan air.

Pengertian Metamorfosis Tidak Sempurna

Untuk bisa membedakan siklus hewan yang mengalami metamorfosis sempurna dan tidak sempurna bisa dilihat dari jumlah siklus yang dilewatinnya. Untuk metamorfosis sempurna dalam Biologi melewati empat siklus, beda satu siklus dengan siklus tidak sempurna.

Metamorfosis tidak sempurna contohnya belalang, kecoa, capung, rayap, jangkrik, kepik dan lainnya. Di antara mereka memiliki ciri yang sama yaitu ketika menetas, perubahannya hanya menyangkut ukuran tubuh saja.

Ciri lainnya, hewan-hewan tersebut sering mengalami pergantian kulit karena perubahan ukuran yang semakin bertambah besar. Karena semakin besar, kulit tidak sanggup menutupi tubuhnya sehingga membutuhkan kulit baru yang lebih sesuai dengan tubuhnya.

Proses Metamorfosis Sempurna

Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna

Terkait contoh hewan metamorfosis tidak sempurna ini, berikut penjelasan lengkapnya kami lansir dari berbagai sumber, salah satunya Sciencing.com:

Metamorfosis Rayap (Dokterrayap.com)

Rayap dewasa yang telah menemukan pasangannya akan mencari sarang baru untuk berkembang biak. Rayap betina akan meletakkan telur yang telah menetas lalu jadi larva dan nimfa. Nimfa kecil berpotensi jadi salah satu kasta dalam koloni rayap yaitu golongan pekerja, tentara atau reproduktif primer.

Selain ketiga kasta tersebut, ada satu kasta lain yaitu reproduktif sekunder. Mereka sama dengan reproduktif primer yaitu tidak memiliki sayap.

Metamorfosis Belalang (Maglearning.id)

Belalang melewati tiga fase yaitu telur, nimfa dan imago. Belalang betina akan menghasilkan 10-300 telur selama musim panas. Kemudian belalang menyimpan sejumlah telur yang dimilikinnya di atas pasir atau tanaman, biasanya akan menetas setelah 10 bulan.

Tampilan nimfa mirip dengan belalang dewasa namun belum memiliki sayap dan alat reproduksi. Kedua organ tubuh ini baru akan muncul 30 hari kemudian setelah berganti kulit beberapa kali hingga akhirnya jadi belalang dewasa.

Metamorfosis Capung (Popmama.com)

Capung juga termasuk ke dalam jajaran contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Berbeda dengan hewan lainnya, capung melewati fase larva sebelum berubah jadi nimfa. Telur capung yang berbentuk lonjong biasanya disimpan di air berarus deras seperti sungai.

Setelah memasuki usia tiga minggu, telur capung akan menetas jadi larva yang memakan segala. Capung akan memakan cacing, ikan kecil dan hewan kecil yang ada di air lainnya. Jika sudah banyak makan, larva capung berubah jadi nimfa dan tumbuh sebagai imago.

Metamorfosis  Jangkrik (Mediaindonesia.com)

Jangkrik melewati 3 fase dalam hidupnya yaitu telur, nimfa dan tumbuh jadi jangkrik dewasa atau imago. Jangkrik termasuk hewan yang melewati metamorfosis paling cepat. Dalam satu musim, jangkrik betina bisa menghasilkan sekitar 500 telur yang menetas dalam tiga hari.

Setelah menetas, jangkrik hidup sebagai nimfa selama 40 hari, begitu juga untuk tumbuh dewasa memerlukan waktu 40 hari. Secara keseluruhan jangrik membutuhkan waktu 83 hari untuk tumbuh dewasa dan bereproduksi.

Metamorfosis Kecoa (iFabrix.com)

Terhitung kurang lebih ada sekitar 4.000 spesies kecoa berbeda yang hidup di dunia, semuanya melewati 3 fase. Ketika musim kawin, kecoa jantan dan betina akan bereproduksi menghasilkan sekitar 40 sel telur dan berubah jadi telur.

Satu kapsul telur bisa menampung sekitar 50 kecoa, setelah 38 hari telur tersebut akan menetas sebagai nimfa berwarna putih seperti kutu. Layaknya metamorfosis tidak sempurna, kecoa tidak melewati proses pupa dan larva. Kecoa yang menetas memiliki penampilan sama dengan versi dewasa.

Metamorfosis Kepik (Ilmuipa.my.id)

Kepik termasuk bagian keluarga hemiptera yang bisa menghasilkan 1000 telur larva dalam satu musim kawin. Sayangnya tidak semua telur kepik bisa menetas karena dimakan predator. Telurnya biasanya terletak di dedaunan dan menetas setelah satu minggu.

Tidak berbeda dengan capung, telur kepik yang menetas berubah jadi larva lalu mengalami pergantian kulit. Uniknya kepik melewati fase pupa dan keluar jadi kepik dewasa. Satu-satunya fase yang tidak dilewati yaitu nimfa.

Metamorfosis Earwig (Gramedia.com)

Earwig atau dalam bahasa Indonesia disebut cocopet memang tidak hidup di Indonesia dan hanya ditemukan di Afrika, Amerika, Selandia Baru, Eurasia dan Australia. Pada siang hari, earwig biasanya bersembunyi di celah-celah tanaman dan baru mulai aktif mencari makanana saat sudah gelap.

Earwig melompat-melompat dari satu tanaman ke tanaman lain dan dengan cepat menemukan makanan seperti nyamuk, lalat atau hewan kecil lainnya. Fase hidup earwig dimulai dari telur lalu menetas jadi nimfa dan terakhir jadi earwig dewasa setelah melewati pergantian kulit.

Bisa disampulkan metamorfosis tidak sempurna ialah hewan atau serangga yang melewati 3 fase yaitu telur, nimfa dan fase dewasa. Setelah telur menetas dikenal fase muda sebelum akhirnya tumbuh dewasa. Fase nimpa ini melewati pergantian kulit beberapa kali.

METAMORFOSIS hanya terjadi pada hewan. Metamorfosis tidak sempurna adalah hewan yang mengalami perubahan bentuk hanya pada beberapa tahapan dalam tumbuh kembangnya.

Dalam tahapannya inilah yang membedakan antara metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.

Tahapan metamorfosis tidak sempurna yaitu: Telur > Nimfa > Dewasa.

Baca juga : Contoh Hewan-Hewan yang Menjalani Metamorfosis Sempurna

Nimfa merupakan bentuk ukuran hewan saat masih muda. Namun, bentuk tersebut tidak mengalami perubahan sampai ia berubah menjadi dewasa.

Hal demikianlah yang dinamakan sebagai metamorfosis tidak sempurna.

Metamorfosis sempurna

Metamorfosis sempurna adalah jenis metamorfosis dimana hewan tersebut melewati fase telur, larva, kepompong atau pupa, lalu imago. Hewan yang melakukan metamorfosis sempurna tidak melewati proses nimfa, dan karena tidak melewati proses nimfa, hewan-hewan ini akan menetas sebagai larva yang memiliki penampilan berbeda dengan induknya.

Penampilan ini baru akan berubah seperti induknya ketika hewan tersebut sudah melewati fase kepompong dan mencapai fase imago atau dewasa. Hewan-hewan yang bisa jadi contoh metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu dan tawon.

Proses Metamorfosis Pada Katak

Fase metamorfosis katak dimulai dari telur dimana sel telur tersebut akan berubah menjadi zigot setelah terjadi pembuahan spermatozoid dan sel telur. Setelah pembuahan tersebut maka katak betina akan mengeluarkan telur-telurnya ke tempat yang aman dari pemangsa. Katak betina juga akan terus memantau dan mengontrol perkembangan sel-sel telurnya tersebut.

Setelah telur berhasil menetas, maka akan tampak larva katak atau biasa disebut pula dengan istilah kecebong. Pada fase kecebong ini belum memiliki organ tubuh yang sempurna seperti katak dewasa.

c. Kecebong Berkaki Dua

Setelah fase kecebong, maka akan berubah menjadi kecebong yang memiliki dua kaki dengan bentuk ekor yang panjang seperti bentuk sebelumnya. Fase kecebong berkaki dua masih harus tinggal dan berkembang di dalam air.

d. Kecebong Berkaki Besar

Setelah kecebong berkaki dua dalam ukuran kecil maka akan berkembang kakinya menjadi lebih besar. Bahkan kita sudah bisa melihat lipatan pada kaki kecebong. Selain itu juga sudah mulai tampak perkembangan pada du kaki pada bagian depan. Dalam fase metamorfosis ini kecebong masih memiliki ekor panjang dan masih harus berada di dalam air.

d. Kecebong dengan Dua Kaki Depan

Setelah itu kecebong akan masuk fase perkembangan yang sudah menampakan dua kaki depan yang membesar. Pada fase ini kecebong sudah hampir terlihat seperti katak dewasa, namun namun masih memiliki ekor lumayan panjang, tetapi tidak sepanjang sebelumnya.

Katak muda ini masih harus hidup di air dan belum bisa tinggal terlalu lama di daratan sebelum ekornya menghilang.

e. Ekor Kecebong Memendek

Pada fase ini sudah menuju katak dewasa, sehingga ekornya sudah semakin memendek. Fase ini menunjukan katak muda sudah siap untuk berlama-lama di daratan seperti halnya yang dibahas di dalam buku Seri Metamorphosis: Katak yang juga dilengkapi dengan ilustrasi tersembunyi menarik!

Fase metamorfosis yang terakhir adalah berubah menjadi katak dewasa setelah melewati fase kecebong sampai ekornya menghilang. Setelah menjadi katak dewasa maka hewan ini sudah bisa hidup lama di daratan karena mereka adalah hewan amfibia yang bisa hidup di dua alam, yakni darat dan air.

Proses Metamorfosis Sempurna

Jenis-jenis Metamorfosis

Meski sama-sama melakukan metamorfosis, namun tidak semua hewan melewati proses yang sama. Pasalnya, metamorfosis sendiri terbagi jadi dua jenis yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Kira-kira apa perbedaannya?